Rabu, 31 Oktober 2012

Cerpen Anak Bangsa


Cerpan  Luapan Kegembiraan Membawa Petaka

          Ulangan umum semester genap telah usai dan hari kenaikan kelas dilaksanakan .Sejak pagi aku sudah siap menghantarkan ibu untuk mengambil rapotku .Aku merasa dapat soal- soal dengan benar . Kegembiraan ku mencapai puncaknya saat aku melihat hasil belajarku. Disana tertera rangking satu. Aku pulang segera ingin menunjukkan rapotku kepeda kakakku dan adikku.
          Luapan kegembiraanku mengakibatkan kekurangan kewaspadaanku dijalan. Saat aku menyeberang jalan, dari arah samping melintas sebuah becak yang berisi dagangan dari pasar. Dan braaak…..,,, Aku tertabrak dari samping. Karuan saja aku terpelanting.” Maaf saya nggak lihat “ kata tukang becak basa basi sambil menolongku. “ Hueh dasar tukang becak segini cantiknya masa nggak kelihatan. Akhirnya aku harus menginap dirumah sakit …………………………………………………………………….........




Lanjutkan cerpen ini sebanyak 150 kata lagi. Bagi siswa diganti “ segini gantengnya ko nggak kelihatan”.


Anda Pasti Bisa !

Lanjutkan Perjuangan

Lanjutkan Perjuangan

Perkuat Jiwa Perjuangan
Perhebat Pengabdian
Berikan asa anak Bangsa
Wujud Bakti pada Pertiwi

               Hapuskan Kebodohan
               Lenyapkan keterbelakangan
               Kikis Habis Dekadensi moral
               Tebarkan Jiwa akhlak mulia

Galang Persatuan
Perkuat Pengabdian
Pertebal Keiklasan
Perteguh keimanan
Tuk mencapai keberhasilan nan hakiki


                                                                                      Karya : Misran Wngr

Rabu, 03 Oktober 2012

Rembulan


Rembulan

Malam yang sunyi kusendiri
Ingin ku memandangmu slalu
Sinarmu menerangi bumi
Rembulan oh rembulan
Alangkah besar jasa-jasamu
Namun engkau makhluk juga sepertiku

                             Sungguh aku mengagumimu
Oleh keindahaan ujudmu
Bukan berarti aku menyembahmu
Itulah yang menjadi iktikatku
Nurani keimananku hanya Satu
Illahi Robbi Sesembahanku…


                                                Karya : Misran Wngr

Nasehat Buat Kaum Muda


Nasehat Buat Kaum Muda

Ingin jadi Tajir atau kaya raya ?
Kata orang bijak
Jadilah seorang Pengusaha

                   Lebih baik jadi raja kecil
                   Daripada jadi budak besar
                   Ubahlah cita-cita jadi pekerja
                   Dengan cita-cita jadi Pengusaha

Hadapi Tantangan dan Rintangan
Jadikan rintangan Sebagai motivasi
Usahlah berkecil hati
Walau hanya pengusaha Tusuk Gigi

                                                                                      Karya : Misran Wngr

Semua Kan Silih Berganti


Semua Kan Silih Berganti

Masa purna bakti usahlah ditakuti
Lebih perlu dinikmati
Semua kan mengalami
Perlu di syukuri tlah sampai batas purna bakti

                   Kamipun mengharap dapat sampai batas itu
                   Walau tercapainya belum tentu
                   Karna Dialah yang menentukan
                   Manusia hanyalah mengharapkan

Purna bakti saat tepat meningkatkan diri
Tuk mendekatkan diri kepada Illahi Robbi
Yang tak dapat dilakukan disaat lampau
Karna waktu tak terjangkau

                   Berbahagialah saudaraku yang tlah purna bakti
                   Berhasil melampaui masa tugas nan membebani
                   Slamat menikmati masa purna bakti
Kami slalu mendoakanmu
Semoga sukses selalu

                                                          Karya : Misran Wonogiri 
                    
                               

Kamis, 27 September 2012

TENAGA HONORER KATEGORI 1

Instansi Daerah Jumat, 30 Maret 2012 17:17 Berikut ini telah diumumkan daftar TENAGA HONORER Instansi Daerah KATEGORI I yang MEMENUHI KRITERIA Berdasarkan Hasil Verifikasi Dan Validasi. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA atau BKD/Biro Kepegawaian instansi yang terkait. NO NAMA INSTANSI Sumber : http://www.bkn.go.id/honorer/in/honorer-daerah.html

TUNJANGAN FUNGSIONAL

Subsidi Tunjangan Fungsional PENGERTIAN Program subsidi tunjangan fungsional adalah program pemberian tunjangan fungsional kepada guru bukan PNS yang bertugas di sekolah negeri atau di sekolah swasta yang melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru bukan PNS adalah guru yang mempunyai status sebagai guru tetap yayasan maupun guru tidak tetap yang diangkat oleh peyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. KRITERIA GURU PENERIMA SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL Kriteria guru penerima subsidi tunjangan fungsional adalah: Guru bukan PNS baik guru tetap yayasan maupun guru tidak tetap yang bertugas di sekolah negeri maupun di sekolah swasta yang dibuktikan dengan SK/surat penugasan dari yayasan atau kepala sekolah dan belum mendapatkan tunjangan profesi. Memiliki masa kerja sebagai Guru sekurang-kurangnya lima tahun (TMT 1 Januari 2005 secara terus menerus bagi guru bukan PNS yang bertugas di sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah atau TMT 1 januari 2006 bagi guru bukan PNS yang bertugas di sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, yang dibuktikan dengan SK pengangkatan pertama sebagai guru). Memiliki jam wajib mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yang dibuktikan dengan SK/Surat Penugasan dari kepala sekolah. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Memiliki Nomor Rekening Tabungan sebagai penampungan pembayaran Subsidi Tunjangan Fungsional. Sumber : http://p2tkdikmen.kemdiknas.go.id/index.php/kesejahteraan/subsiditunjanganfungsional

Jumat, 03 Agustus 2012

Uji Kompetensi Guru


Sekapur Sirih


http://ukg.kemdikbud.go.id/

Selasa, 26 Juni 2012

Sebagian ciri istri shalihah


1. Menaati Allah dan Rasul Nya
Dengan ketaatannya itulah sebagai aset terbesar baginya untuk meraih ganjaran tertinggi sebagai buah dari ilmu dan iman-nya. Yaitu surga yang pe-nuh dengan kenikmatan, dia kekal didalamnya se-lama-lamanya. Allah Swt. berfirman:
(Hukum-hukum ter-sebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang-siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah me-masukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (Qs. An Nisaa’, 4: 13)
Firman Allah lagi: “Dan barangsiapa yang men-taati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sa-ma dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (Qs. An Nisaa’, 4: 69)
Abu Hurairah ra ber-kata, Rasulullah Saw ber-sabda: “Semua ummatku akan masuk surga kecuali yang enggan (tidak mau). Pa-ra sahabat bertanya: Siapa-kah yang enggan itu wahai Rasulullah? Beliau men-jawab: Barang siapa yang ta’at kepadaku (mengikuti Sunnahku), dialah yang akan masuk surga, dan barang siapa yang mendurhakaiku, maka dialah yang yang enggan masuk surga.” (HR Bukhari)
Maka demikian pula seorang wanita atau isteri, dia akan masuk surga de-ngan menaati Allah dan Rasul-Nya dengan se-benar-benarnya.
2. Menaati Suami
Ketaatan kepada su-aminya merupakan pin-tu keselamatan baginya un-tuk meraih kenikmatan yang kekal dan abadi di surga. Rasulullah Saw bersabda:
“Jika seorang isteri itu telah menunaikan shalat lima waktu, dan shaum (puasa) di bulan Ramadhan, dan men-jaga kemaluannya dari yang haram serta taat kepada suaminya, maka akan di-persilakan: masuklah ke surga dari pintu mana saja kamu suka.” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwasa-nya Asma datang kepada Nabi dan berkata: Sesungguhnya aku adalah utusan dari kaum wanita Muslim, semua mereka berkata dan berpendapat sebagaimana aku Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah mengutusmu kepada laki-laki dan wanita, kami telah beriman kepadamu dan mengikutimu, (namun) ka-mi kaum wanita merasa dibatasi dan dibelenggu. Padahal kamilah yang menunggu rumah mereka, tempat menyalurkan nafsu mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, sedang mereka dilebihkan dengan sholat berjamaah, menyaksikan jenazah dan berjihad di jalan Allah.
Dan apabila mereka ke luar berjihad, kamilah yang menjaga harta me-reka dan kamilah yang me-melihara anak-anak me-reka, maka apakah kami tidak mendapatkan bagian pahala mereka wahai Rasulullah? Maka berpalinglah Rasulullah ke-pada para sahabatnya dan bertanya: Apakah tadi ka-mu sudah mendengar pertanyaan sebaik itu dari seorang perempuan tentang agamanya? Mereka menjawab: Ya, Demi Allah wahai Rasulullah, kemu-dian beliau bersabda: Pergilah engkau wahai Asma dan beritahukanlah kepada wanita-wanita yang mengutusmu bahwa layanan baik salah seorang kamu kepada suaminya, meminta keridhaannya dan menuruti kemauannya menyamai (pahala) amal-an laki-laki yang engkau sebutkan tadi. Maka Asma pun pergi sambil bertahlil dan bertakbir karena gembiranya dengan apa yang diucapkan Rasulullah ke-padanya. (Al Istii’aab, Ibnu ‘Abd al Bar)
Dari Ibnu Abbas ra ia berkata, wakil wanita ber-kata: “Wahai Rasulullah, saya wakil dari kaum wanita untuk berjumpa denganmu. Sesungguhnya jihad hanya diwajibkan atas kaum laki-laki saja, sekiranya mereka menang mereka memperoleh pahala dan sekiranya mereka terbunuh, maka mereka senantiasa hidup dan diberi rizki di sisi Rabb mereka. Sedangkan kami golongan wanita menjalankan tugas (berkhidmat) untuk mereka, maka adakah bagian kami dari yang tersebut? Maka Rasulullah menjawab, Sam-paikanlah kepada siapa saja dari kaum wanita yang eng-kau temui, bahwa taat kepada suami dan mengakui hak sua-mi adalah menyamai yang demikian itu, dan amat sedikitlah di antara kamu yang mampu melaksana-kannya.” (HR al Bazzar)
3. Melayani Suami
Sebagian isteri sangat taat kepada suaminya, tapi kurang pandai melayani suami dengan sebaik-baik-nya. Maka jika taat kepada suami dan pandai me-layaninya, hal itu merupa-kan kemuliaan tersendiri yang mengangkat derajat-nya meraih keselamatan di dunia dan akhirat.
Ummu Salamah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Tiap-tiap isteri yang mati diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari Abdullah bin Abi Aufa ia berkata, Mu’adz di-utus ke Yaman atau Syam dan dia melihat orang-orang Nashrani bersujud kepada pembesar-pem-besar dan kepada pendeta-pendetanya. Maka beliau berkata dalam hatinya sesungguhnya Rasulullah lebih layak untuk di-agungkan (daripada me-reka). Maka tatkala ia datang kepada Rasulullah ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihat orang-orang Nashrani bersujud kepada pembesar-pembesar dan kepada pendeta-pendetanya, dan aku berkata dalam hatiku sesungguhnya engkaulah yang lebih layak untuk diagungkan (daripada mereka) lalu beliau bersabda: Andaikata aku boleh memerintahkan seseorang bersujud kepada seseorang, maka sung-guh akan kuperintahkan isteri bersujud kepada suami-nya dan seorang isteri belum dikatakan menunaikan kewajibannya terhadap Allah sehingga menunaikan kewajibannya terhadap suami seluruhnya, sehingga andai-kan (suaminya) memerlu-kannya di atas kendaraan, sungguh ia tidak boleh menolaknya. (HR Ahmad)
4. Menjaga Kehormatan Diri
Ciri keempat inilah yang merupakan kunci dari keshalihan seorang isteri yang berada di bawah pengawasan suaminya yang shalih. Lelaki yang memiliki isteri dengan ka-rakteristik seperti ini ber-arti telah memiliki harta simpanan yang terbaik.
Dari Abu Umamah ra, dari Nabi Saw beliau ber-sabda: “Tidak ada yang paling bermanfaat bagi se-orang (lelaki) Mukmin se-su-dah bertaqwa kepada Allah daripada memiliki isteri yang shalihah, yaitu jika ia di-perintah ia taat, jika ia dipan-dang menye-nangkan hati, dan jika ia digilir ia tetap ber-buat baik, dan jika ia diting-galkan (suaminya) ia tetap menjaga suaminya dalam hal dirinya dan harta suaminya.” (HR Ibnu Majah)
Dari Ibn Abbas ra Rasulullah Saw bersabda: “Ada empat perkara siapa yang memilikinya berarti mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir, tubuh yang bersabar ketika ditimpa bala bencana (musibah) dan isteri yang ti-dak menjerumuskan suami-nya dan merusakkan harta bendanya.” (HR Thabrani dengan isnad Jayyid).
Wanita paling baik ada-lah wanita (isteri) yang apabila engkau meman-dangnya menggembirakan-mu, apabila engkau menyu-ruhnya dia pun menaati, dan apabila engkau pergi dia juga memelihara dirinya dan menjaga hartamu. (HR Abu Dawud. Derajat hadits oleh al Hakim dinyatakan shahih).
Semoga para akhwat mampu memiliki karakter tersebut sehingga melayak-kannya mendapat pahala yang telah dijanjikan Allah Swt. Mereka menjadi par-tner dalam perjuangan fi sabilillah, dan menjadi pendamping setia dikala suka dan duka bersama suami yang dicintainya.
Amien Ya Rabbal Alamin.
Wallahu’alam…

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/