PERBAIKI CARA PANDANG
Sobat Muslim...
Keliru dalam cara memandang sesuatu, akan menjadikan
kita salah dalam melangkah.
A. Dunia Ke Bawah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ
“Apabila seseorang dari kalian melihat orang yang
dilebihkan dalam harta dan bentuk tubuh,
Maka hendaklah ia memandang orang yang berada di
bawahnya…” (HR. Bukhari: 6490)
Dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
lainnya,
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam harta
dan dunia) dan janganlah engkau melihat orang yang berada di atasmu.
Demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan
nikmat Allah kepadamu…” (HR. al-Bukhari: 6490, Muslim: 2963)
B. Akhirat Ke Atas.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad melainkan kepada dua orang:
1. Seorang yang dikaruniakan Allah harta, lalu ia
membelanjakannya dalam kebajikan.
2. Seorang yang Allah beri ilmu, maka ia memutuskan
perkara dengan ilmu itu dan mengajarkannya..” (HR. Al-Bukhari: 73, Muslim: 816)
Pandanglah ke bawah dalam urusan dunia, agar kita bisa
bersyukur…
Lihatlah ke atas dalam perkara akhirat, supaya kita
tetap semangat…
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
“Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam
urusan dunia, maka kalahkan ia dalam perkara akhirat…”
Sudah siap…?