Selasa, 26 Juni 2012

Sebagian ciri istri shalihah


1. Menaati Allah dan Rasul Nya
Dengan ketaatannya itulah sebagai aset terbesar baginya untuk meraih ganjaran tertinggi sebagai buah dari ilmu dan iman-nya. Yaitu surga yang pe-nuh dengan kenikmatan, dia kekal didalamnya se-lama-lamanya. Allah Swt. berfirman:
(Hukum-hukum ter-sebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang-siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah me-masukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (Qs. An Nisaa’, 4: 13)
Firman Allah lagi: “Dan barangsiapa yang men-taati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sa-ma dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (Qs. An Nisaa’, 4: 69)
Abu Hurairah ra ber-kata, Rasulullah Saw ber-sabda: “Semua ummatku akan masuk surga kecuali yang enggan (tidak mau). Pa-ra sahabat bertanya: Siapa-kah yang enggan itu wahai Rasulullah? Beliau men-jawab: Barang siapa yang ta’at kepadaku (mengikuti Sunnahku), dialah yang akan masuk surga, dan barang siapa yang mendurhakaiku, maka dialah yang yang enggan masuk surga.” (HR Bukhari)
Maka demikian pula seorang wanita atau isteri, dia akan masuk surga de-ngan menaati Allah dan Rasul-Nya dengan se-benar-benarnya.
2. Menaati Suami
Ketaatan kepada su-aminya merupakan pin-tu keselamatan baginya un-tuk meraih kenikmatan yang kekal dan abadi di surga. Rasulullah Saw bersabda:
“Jika seorang isteri itu telah menunaikan shalat lima waktu, dan shaum (puasa) di bulan Ramadhan, dan men-jaga kemaluannya dari yang haram serta taat kepada suaminya, maka akan di-persilakan: masuklah ke surga dari pintu mana saja kamu suka.” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwasa-nya Asma datang kepada Nabi dan berkata: Sesungguhnya aku adalah utusan dari kaum wanita Muslim, semua mereka berkata dan berpendapat sebagaimana aku Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah mengutusmu kepada laki-laki dan wanita, kami telah beriman kepadamu dan mengikutimu, (namun) ka-mi kaum wanita merasa dibatasi dan dibelenggu. Padahal kamilah yang menunggu rumah mereka, tempat menyalurkan nafsu mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, sedang mereka dilebihkan dengan sholat berjamaah, menyaksikan jenazah dan berjihad di jalan Allah.
Dan apabila mereka ke luar berjihad, kamilah yang menjaga harta me-reka dan kamilah yang me-melihara anak-anak me-reka, maka apakah kami tidak mendapatkan bagian pahala mereka wahai Rasulullah? Maka berpalinglah Rasulullah ke-pada para sahabatnya dan bertanya: Apakah tadi ka-mu sudah mendengar pertanyaan sebaik itu dari seorang perempuan tentang agamanya? Mereka menjawab: Ya, Demi Allah wahai Rasulullah, kemu-dian beliau bersabda: Pergilah engkau wahai Asma dan beritahukanlah kepada wanita-wanita yang mengutusmu bahwa layanan baik salah seorang kamu kepada suaminya, meminta keridhaannya dan menuruti kemauannya menyamai (pahala) amal-an laki-laki yang engkau sebutkan tadi. Maka Asma pun pergi sambil bertahlil dan bertakbir karena gembiranya dengan apa yang diucapkan Rasulullah ke-padanya. (Al Istii’aab, Ibnu ‘Abd al Bar)
Dari Ibnu Abbas ra ia berkata, wakil wanita ber-kata: “Wahai Rasulullah, saya wakil dari kaum wanita untuk berjumpa denganmu. Sesungguhnya jihad hanya diwajibkan atas kaum laki-laki saja, sekiranya mereka menang mereka memperoleh pahala dan sekiranya mereka terbunuh, maka mereka senantiasa hidup dan diberi rizki di sisi Rabb mereka. Sedangkan kami golongan wanita menjalankan tugas (berkhidmat) untuk mereka, maka adakah bagian kami dari yang tersebut? Maka Rasulullah menjawab, Sam-paikanlah kepada siapa saja dari kaum wanita yang eng-kau temui, bahwa taat kepada suami dan mengakui hak sua-mi adalah menyamai yang demikian itu, dan amat sedikitlah di antara kamu yang mampu melaksana-kannya.” (HR al Bazzar)
3. Melayani Suami
Sebagian isteri sangat taat kepada suaminya, tapi kurang pandai melayani suami dengan sebaik-baik-nya. Maka jika taat kepada suami dan pandai me-layaninya, hal itu merupa-kan kemuliaan tersendiri yang mengangkat derajat-nya meraih keselamatan di dunia dan akhirat.
Ummu Salamah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Tiap-tiap isteri yang mati diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari Abdullah bin Abi Aufa ia berkata, Mu’adz di-utus ke Yaman atau Syam dan dia melihat orang-orang Nashrani bersujud kepada pembesar-pem-besar dan kepada pendeta-pendetanya. Maka beliau berkata dalam hatinya sesungguhnya Rasulullah lebih layak untuk di-agungkan (daripada me-reka). Maka tatkala ia datang kepada Rasulullah ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihat orang-orang Nashrani bersujud kepada pembesar-pembesar dan kepada pendeta-pendetanya, dan aku berkata dalam hatiku sesungguhnya engkaulah yang lebih layak untuk diagungkan (daripada mereka) lalu beliau bersabda: Andaikata aku boleh memerintahkan seseorang bersujud kepada seseorang, maka sung-guh akan kuperintahkan isteri bersujud kepada suami-nya dan seorang isteri belum dikatakan menunaikan kewajibannya terhadap Allah sehingga menunaikan kewajibannya terhadap suami seluruhnya, sehingga andai-kan (suaminya) memerlu-kannya di atas kendaraan, sungguh ia tidak boleh menolaknya. (HR Ahmad)
4. Menjaga Kehormatan Diri
Ciri keempat inilah yang merupakan kunci dari keshalihan seorang isteri yang berada di bawah pengawasan suaminya yang shalih. Lelaki yang memiliki isteri dengan ka-rakteristik seperti ini ber-arti telah memiliki harta simpanan yang terbaik.
Dari Abu Umamah ra, dari Nabi Saw beliau ber-sabda: “Tidak ada yang paling bermanfaat bagi se-orang (lelaki) Mukmin se-su-dah bertaqwa kepada Allah daripada memiliki isteri yang shalihah, yaitu jika ia di-perintah ia taat, jika ia dipan-dang menye-nangkan hati, dan jika ia digilir ia tetap ber-buat baik, dan jika ia diting-galkan (suaminya) ia tetap menjaga suaminya dalam hal dirinya dan harta suaminya.” (HR Ibnu Majah)
Dari Ibn Abbas ra Rasulullah Saw bersabda: “Ada empat perkara siapa yang memilikinya berarti mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir, tubuh yang bersabar ketika ditimpa bala bencana (musibah) dan isteri yang ti-dak menjerumuskan suami-nya dan merusakkan harta bendanya.” (HR Thabrani dengan isnad Jayyid).
Wanita paling baik ada-lah wanita (isteri) yang apabila engkau meman-dangnya menggembirakan-mu, apabila engkau menyu-ruhnya dia pun menaati, dan apabila engkau pergi dia juga memelihara dirinya dan menjaga hartamu. (HR Abu Dawud. Derajat hadits oleh al Hakim dinyatakan shahih).
Semoga para akhwat mampu memiliki karakter tersebut sehingga melayak-kannya mendapat pahala yang telah dijanjikan Allah Swt. Mereka menjadi par-tner dalam perjuangan fi sabilillah, dan menjadi pendamping setia dikala suka dan duka bersama suami yang dicintainya.
Amien Ya Rabbal Alamin.
Wallahu’alam…

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/

Senin, 25 Juni 2012

Jangan “Beriman” Kepada HP, Syirik Tuh!


Makin hari, hidup semakin canggih. Dunia semakin dipenuhi dengan berbagai fitur kemudahan, familiar, cepat dan menyenangkan. Kita bisa mengakses berbagai informasi hanya dengan hitungan detik. Tidak perlu menunggu terlalu lama yang membosankan. Dunia benar-benar semakin “mewah” dan instant dengan kehadiran teknologi. Dunia terasa mengecil dengan kemajuan IT yang mementahkan jarak pandang, jarak dengar dan jarak bicara. Sekarang, orang di satu belahan benua dapat langsung berinteraksi dengan orang lain seolah tanpa sekat. Seolah-olah Jakarta-Jeddah, Depok-Capetown atau Indramayu-Den Haag berhasil disederhanakan dengan layar mobile phone, Facebook, Twitter, YM atau apalah namanya itu. Dunia terasa semakin mudah dijelajahi karena kecerdasan otak manusia yang membesar. Dalam urusan ini, manusia menunjukkan bahwa kehadirannya lebih maju berkali-kali dari makhluk Tuhan yang lain.
“Assalamu’alaikum, halo Ayah”
“Wa’alaikumussalam, ya halo. Bagaimana kabarmu, Nak”.
“Baik, Ayah. Kami semua sehat-sehat. Ayah bagaimana, sehat juga kan?”
“Alhamdulillah. Ayah dan Bunda baik-baik dan sehat walaupun cuaca di sini dingin sekali. Esok Ayah dan seluruh jamaah akan wukuf. Doakan agar semuanya lancar”.
“Aamiin. Semoga Ayah dan Bunda menjadi haji yang mabrur. Assalamu’alaikum”.
Bersyukurlah kita dengan kehadiran teknologi komunikasi. Illustrasi di atas hanya sebagian kecil contoh bahwa otak manusia kadang seribu kali lebih besar dari tubuhnya. Sehingga jarak bicara Jakarta-Saudi bukan lagi sebuah persoalan. Otak manusia telah berhasil memecahkan problem jarak itu dengan perangkat buatannya. Maka, orang yang tengah beribadah di tanah suci dapat selalu memantau keadaan keluarganya di tanah air. Begitu juga sebaliknya.
Sekarang banyak komunitas muslim tengah menikmati medium sillaturrahim digital. Di mana komunikasi dan interaksi dibangun tanpa mereka harus berada dalam satu ruang dan waktu yang bersamaan. Mereka hanya dihubungkan oleh softwere yang menghadirkan mereka dalam dunia maya bersifat komunal. Cepat, epektif dan efisien menjadi trademark sillaturrahim cara ini. Dan tentunya modern.
Sillaturrahim digital sangat relevan dalam kondisi-kondisi tertentu. Handphone atau Facebook misalnya. Dalam kehidupan modern yang menuntut kita serba cepat, Handphone dan Facebook sangat cocok mewakili tuntutan kelas muslim modern untuk mendampingi kehidupan komunikasi mereka di zaman ini. Namun, betapapun gagahnya modernitas itu, ia tidak bisa melumpuhkan nilai luhur sillaturrahim konvensional yang selama ini mengakar kuat dalam praktek kehidupan kita. Ada yang tidak bisa dihadirkan oleh IT dalam sillaturrahim, yakni kehangatan, senyum, taraahum, tafaahum, secangkir teh dan jiwa ukhuwwah dalam jabat tangan atau peluk-cium. Meskipun bercengkrama,  layar Hanphone atau Facebook  tetap rigid, kaku dan mekanis.
Nyatanya, banyak Facebooker tetap saja mengejar pulang kampung atau mudik saat lebaran. Mengapa? Apakah tidak cukup mengucapkan selamat Idul Fitri di akun Facebooknya? Atau menguntai kata-kata mutiara yang panjang dan mempesona walaupun ujung-ujungnya minta ma’af lewat SMS? Tidak, tidak cukup. Karena baik Facebook maupun SMS, tidak real menghadirkan kehangatan, senyum, taraahum, tafaahum, secangkir teh dan jiwa ukhuwwah dalam jabat tangan atau peluk-cium. Mereka mendapatkan semua itu melalui sillaturrahim konvensional dengan muwajjahah dengan orang tua, karib-kerabat, handai-tolan atau kawan karib di kampung halaman. Sesudahnya, barulah masing-masing bercerita di layar Facebook atau SMS dalam komunitas pertemanannya secara massal. Begitulah kecanggihan teknologi yang mekanis tidak selamanya bisa menghadirkan harapan manusiawi dalam satu waktu. Meskipun dalam waktu yang lain, kita semua amat “bergantung” pada kesaktian dan keunggulannya.
Anehnya, masih tersisa manusia dengan isi otak yang cerdas itu dan isi hati yang berperasaan itu, mengerdilkan martabatnya di bawah ketiak teknologi rekayasa mereka sendiri. Mereka secara tidak sengaja menjadi kelihatan lebih ‘tolol”  dari sekedar HP atau Internet. Seolah-olah mereka begitu “beriman” kepada teknologi hampir sepadan dengan keimanannya kepada Allah dan Rasulullah.
Ah, jangan-jangan itu hanya ilusi dan soal yang terlalu didramatisir belaka. Bukan. Ini adalah kenyataan meskipun kenyataan itu tidak merata dan hanya terjadi sebatas kasus yang tidak dapat dipukul rata begitu.
Dalam satu kesempatan berjama’ah, kali itu saya merasa kenikmatan berjum’at menjadi hilang. Saya sedikit terusik dengan ulah beberapa orang dari jama’ah yang tidak mengindahkan khatib yang sedang berkhutbah. Ada di antara mereka yang asyik main game di HP, SMS-an bahkan mengangkat panggilan telpon saat jamaah lain khusyuk menyimak nasehat khatib. Bahkan yang amat “menyebalkan” saya, ada di antaranya yang masih menyumpal telinganya dengan headset yang terhubung dengan Blackberrynya. Paling tidak, ada lima pelanggaran sekaligus yang mereka lakukan. Pertama, menjadikan teknologi hampir seperti ”tuhan” yang mereka sembah. Kedua mengabaikan pesan pengurus masjid agar sebelum Jum’atan dimulai agar menonaktifkan berbagai alat komunikasi. Ketiga mengganggu kekhusyukan jamaah lain. Keempat, melecehkan kehadiran khatib dan keagungan hari Jum’at. Dan kelima melecehkan ucapan Rasulullah berikut :
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ
Abu Hurairah mengabarkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kamu berkata kepada temanmu pada hari Jum’at ‘diamlah’, padahal Imam sedang memberikan khutbah maka sungguh kamu sudah berbuat sia-sia (tidak mendapat pahala).” (HR. Bukhari No. 882).
Belum lagi jika adzan telah berkumandang, sejujurnya masih ada di antara muslim yang masih mamatut-matut di layar Facebook. Tapi hati-hati, bisa saja layar Facebooknya online, namun usernya sedang berdiri berjamaah di masjid. Bisa saja.
Teknologi atau muslimnya sih yang salah?
Ada yang berargumen,:
”Teknologinya yang salah, sebab kehadirannya memancing orang dan membentuk mindset orang untuk berbuat salah. Kalau tidak dibuat HP-HP atau facebook itu, orang itu tidak akan mengabaikan segala tata tertib dan sarat rukun berjum’at. Makanya jangan terlalu ”beriman” kepada buatan orang kafir. Buatan orang kafir lebih banyak bahayanya dari pada manfaatnya”.
Ada lagi argumen yang lain,:
”Bukan, bukan teknologinya yang salah, tapi orang muslim itu yang tidak dewasa berhadapan dengan teknologi. Bagaimana pun, kehadiran teknologi hanya sebatas sarana. Ia hanya berfungsi bila dijalankan oleh manusia. Manusianya saja yang tidak mengerti aturan saat kapan dan di mana teknologi itu dimanfaatkan. Toh, HP itu tidak menuntut kalo dia dimatikan saat sedang Jum’atan”.
—-
”Oalaah, … sombong banget sih nih orang. Diajak nyambung sillaturrahim, ga mau ngasih tanggapan”.
”Ada apa sih, kok gerutu sendirian?”.
“Eh, engga Bang. Ini, lagi nggak nyaman aja”.
“Apa yang bikin kamu tidak nyaman?”.
“Ah, soal sepele sih, tapi saya ngga nyangka ternyata orang yang saya duga baik, tidak menanggapi ajakan sillaturrahim saya. Ajakan baik saya seolah diacuhkan”.
“Lo, gimana ceritanya?”
“Gini ceritanya Bang. Kita udah lama kenal di FB. Saya punya niat baik. Saya SMS nanyain di mana rumahnya, ya pokoknya hal-hal  biasa. Ga ada yang istimewa, apalagi hal-hal pribadi yang katakanlah menyinggung perasaan. Tapi, sampai sekarang ga dibalas-balas. Ngeselin kan?”
“Ooo begitu. Yaa, wajar sih kalau Ente ngerasa gak enak hati. Tapi, Ente tahu ga keadaan yang tengah dihadapi orang yang Ente SMS itu?”
Kecanggihan teknologi memang sangat memudahkan hidup kita. Maka bersyukurlah agar itu benar-benar menjadi rahmat sebagai bentuk kasih Allah di dunia. Apalagi, jika kita sanggup mendisain kehadirannya dalam rangka taqarrub dan ketatan pada-Nya sepanjang waktu.
Tetapi jangan terlalu percaya pada teknologi. All out habis-habisan. Sebab salah-salah bukan membuat kita menjadi mudah dan nyaman menghabiskan waktu hidup, tetapi malah membuat kita semakin tersiksa dengan kehadirannya hanya karena salah persepsi terhadapnya. Memang ada banyak orang usil yang sengaja meledek kita agar merana, tapi tidak pula sedikit, bahwa kita sendirilah yang membuat kita merana, bukan siapa-siapa.
Penting untuk digarisbawah, bahwa teknologi mampu menghadirkan kemudahan, tetapi tidak semua dapat direngkuh olehnya. Maka jangan terpancing untuk cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa ia begini dan begitu. Apalagi jika kesimpulan itu hanyalah dugaan belaka. Apatah lagi jika dugaan itu adalah dugaan yang buruk atau yang disebut para ustadz dengan su’udzan.
Jangan buru-buru jengkol, eh jengkel, kalau satu saat SMS kita belum dibalas. Jangan buru-buru mendelik di depan layar HP kalau SMS atau telpon balasan belum berdering menjerit. Kalau ada pada diri kita, malu lah dengan ringtone HPnya ketika berbunyi di seberang telinga, “…jagalah hati, jangan kau kotori. Jagalah hati lentera hidup ini …”. Ada juga ringtone orang mengaji, gema adzan dan sebagainya ringtone-ringtone Islami. Kalau justeru pemilik HPnya tidak Islami, bagaimana? Ah, saya ingin cari ada yang jual gak ringtone otomatis atau SMS balik otomatis yang isinya begini :
“Haloo, maaf yang punya HP lagi ga ada pulsa. Mau beli voucher lagi boke”.
“Haloo, HPnya lagi diblokir, tunggu balasannya ya kalo blokir sudah dibuka”.
“He he he, HPnya keselip. Yang punya udah pusing nyariin ada di mana”.
“Aduh SMS Anda penting sekali. Tapi yang punya HP sedang di rumah sakit. Anaknya demam tinggi. HP nya tertinggal karena buru-buru”.
“Sorry, HP orang yang Anda kirimi SMS, gue curi saat di kereta”
“HPnya lagi ngadat. Cuman bisa nerima doang. Kaga bisa telpon balik. Kasiaan deh lo”.
”Maaf Bang, HP ini lagi saya pinjem. Keluarga saya ada yang wafat. Urusan jawab SMSnya nanti saja dengan sohibul HP”.
Ada kemungkinan-kemungkinan yang “metafisik” di balik harapan mendapat jawaban pesan. Ada satu waktu di mana teknologi HP tidak dapat kita harapkan fungsinya sesuai keinginan. Bisa jadi karena salah satu faktor yang saya analogikan di atas. Dan itu hanya baru sebagian kecil kemungkinan. Masih banyak kemungkinan yang lain. Karena teknologi tidak manusiawi, maka jangan kehilangan sisi kemanusiaan kita apabila satu saat pesan yang kita kirim belum terjawab.
”Bang, dia kan bisa ngasih kabar lewat FBnya kalo misalnya HPnya lagi eror. Pendek amat sih akalnya”.
”Loh, mungkin juga situasinya memang tidak memungkinkan. Kalo Ente istimewa, bisa online seperti rexona yang setia setiap saat. Lah orang itu, mungkin saja hanya bisa menikmati internet dengan waktu dan ruang yang terbatas. Kalo menurut Abang sih, jangan dulu berprasangka buruk. Tar kalo nyatanya salah, gimana?”
”Bang, orang itu yang bikin saya su’udzon. Dia itu yang memindset saya jadi buruk sangka. Salahnya sendiri memancing orang menjadi seperti itu. Ingat, orang berbuat tidak baik bukan semata lahir dari niat, tapi dari situasi yang Anda ciptakan”.
”Jago juga Ente berargumen’.
”Saya ini jurnalis Bang. Harus jago berargumen”.
”Iya, percaya. Tapi jangan tinggi-tinggi argumen Ente. Makin tinggi posisi, makin sakit kalo jatoh”.
Saya hampir setuju dengan jargon ”Orang berbuat tidak baik bukan semata lahir dari niat, tapi dari situasi yang Anda ciptakan”. Tetapi jargon ini sesungguhnya mentah apabila tidak dipahami secara proporsional. Sulit dipisahkan antara niat dengan sengaja menciptakan situasi tertentu. Sebab orang yang sengaja menciptakan situasi tertentu, katakanlah supaya orang lain berbuat tidak baik, pastilah karena didorong niat yang tidak baik pula. Hal ini berbeda seratus persen dengan keadaan yang tidak diniatkan karena keterbatasan alamiah yang tidak bisa dihindari. Orang yang belum menjawab pesan SMS, bukan berarti dianggap bertanggungjawab membuat orang menjadi su’udzon. Bagaimana mungkin dia dituntut bertanggungjawab, sementara dia tidak berdaya karena faktor eks yang di luar jangkauan dirinya? Tentu ini tidak berlaku apabila memang orang itu jelas-jelas secara meyakinkan sengaja mengabaikan pesan yang diterimanya. Sedangkan Tuhan Yang Maha Kuat, pernah menyatakan :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya …” (terjemah penggalan QS. Al-Baqarah [2] : 286)
”Pak, saya banyak kehilangan relasi bisnis, gara-gara HP saya eror”.
”Saya juga banyak banyak kehilangan order”.
”Saya diputusin pacar, gara-gara dihubungi ga nyambung-nyambung”.
”Sama. HP jadul saya ini, sudah bikin orang salah sangka. Makanya ibu-ibu, bapak-bapak, adek-adek, jangan ”beriman” kepada HP. Syirik tuh. Beriman kepada Allah saja”.
Pada saatnya nanti, manusia bertanggung jawab penuh atas perbuatannya sendiri. Orang sering menuduh setan sebagi biang keladi dari kejahatan. Padahal setan hanya menggoda dan membujuk. Mau atau tidak kita mengikuti bujukannya, ada di tangan kita sendiri.Jikalaupun kita menuruti bujuk rayu setan, tetap saja eksekutor kejahatan itu ada di tangan manusia, bukan setan. Manusialah yang melakukan kejahatan yang kelak akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Sedangkan setan tidak bisa dituntut dan bertanggungjawab atas kejahatan yang diperbuat manusia.
”Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu”. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” (terjemah QS. Al-Anfal [8] : 48).
Ya Allah, ampuni saya. Wahai teman, maafkan saya.

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/

SHOLAT DHUHA


Bagaimana agar rezeki kita dimudahkan? Adakah ibadah membantu kita untuk memperlancar datangnya rezeki?
Shalat dhuha adalah jawabannya.
Shalat dhuha adalah ibadah shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Shalat sunnat ini yang dilakukan seorang muslim saat waktu dhuha.
Waktu dhuha tiba saat matahari mulai naik, kira-kira tujuh hasta sejak terbitnya. Atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu dzuhur. Jumlah raka””at shalat dhuha, dari dua hingga duabelas raka””at.Meskipun bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar bagi umat Islam.
Rasulullah bersabda di dalam Hadists Qudsi,“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani)
Dalam hadist yang lain dikatakan,“Barangsiapa yang masih berdiam diri di mesjid atau tempat shalatny setelah shubuh karena melakukan I’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun bnyaknya melebihi buih di lautan.” (HR. Abu Daud)
“Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu.” Para shahabat bertanya, “Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, “Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Shalat-shalat sunah sangat dianjurkan. Karena ada faedah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya untuk membuka pintu-pintu rezeki dan keberkahannya.
Di antara shalat sunah tersebut adalah shalat dhuha.Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :“Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi)
Selengkapnya tabir emas dibalik shalat dhuha, dapat Anda baca dalam buku Keajaiban Shalat Dhuha. Buku berpengantar Dr. K.H. Muslih Abd. Karim, MA ini ditulis Muhammad Abu Ayyas.
Buku berjumlah halaman 140 ini, pun menjelaskan cara mudah mencari rezeki. Dalam buku ini mengandung pesan: sebab rezeki hak semua orang dan kemiskinan mendekati kekufuran, maka ibadah dan usaha adalah jawabannya.
Dengan mengenal keutamaan dan keajaiban shalat dhuha, maka kaum muslim akan lebih tergerak untuk merawat shalat sunah ini. Dan temukan manfaat dari buku Keajaiban Shalat Dhuha yang diterbitkan oleh QultumMedia.
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ).
Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ” ( HR.Hakim dan Thabrani ).
Cara Melaksakan Shalat Dhuha :
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid ( tidak berjamaah ), caranya sebagai berikut:
* > Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
* > “Aku niat shalat sunah Dhuha karena Allah”
* > Membaca doa Iftitah
* > Membaca surat al Fatihah
* > Membaca satu surat didalam Alquran.Afdholnya rakaat pertama surat Asysyams dan rakaat kedua surat Allail, tapi jika tak hafal maka surat/ayat Qur’an lain pun boleh
* > Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
* > I’tidal dan membaca bacaanya
* > Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
* > Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
* > Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
* > Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
PENTING UNTUK SEMUA:
Saat melaksanakan ibadah, jangan berharap karena ingin sehat/rezeki… tapi lakukanlah dengan ikhlas tanpa pamrih dengan penuh BERSYUKUR atas semua nikmat terutama Iman & Islam yg tak dapat dihitung & dinilai.
Qs.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/

Awas Virus Anti Shalat


yuks Shalat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang Islam yang pintar, terpelajar, kaya raya, tetapi mereka tidak menegakkan shalat lima waktu. Ironisnya, ada banyak golongan orang miskin, hidup susah, mengatakan tidak sempat shalat karena sibuk mengadu nasibnya mempertahankan hidup. Ternyata siapapun bisa dihinggapi oleh penyakit al-wahn, hubbu ad-dunya wa karahiyatu al-maut ( cinta dunia dan takut mati). Akhirnya kedua golongan itu sama-sama larut dalam kemelut pergulatan duniawi untuk kepentingan sesaat dan fana ini.
Mengapa mereka meninggalkan shalat … ?
Mungkin mereka terjangkiti “virus anti-shalat”. Virus ini ada 2 macam, virus kiri dan virus kanan.
Virus kiri sering menebarkan beberapa alasan yang menguatkan orang agar tetap tidak shalat, antara lain:
• Shalat itu nomor 2 (sambil gurau), dan yg nomor satu adalah Syahadat
• Yang penting hatinya
• Tidak shalat, tapi kan baik sama orang
• Shalat kalau sudah tua
• Shalat kalau sudah kayaTambahkan Sebuah Gambar
• Makan susah, rumah nggak ada, gimana mau ibadah … ?
• Saya kan bisa tutup dengan sedekah banyak, bantu anak yatim
• Kalau sudah bangun masjid, jaminan surga
• Tidak shalat, tapi kan haji berkali-kali
• Saya masih “kotor”, nggak pantes menghadap Tuhan
• Dosa saya sangat banyak, nggak akan diampuni
• Salahnya orangtua saya nggak mau mengajari shalat
Dewasa ini kian marak propaganda dan penyebaran aliran dalam gerakan islam yang mencoba untuk menghapus syari’at shalat. Penghapusan itu bisa parsial, bisa total, bisa dibelokkan menjadi ritual yang berbeda. Golongan yang kedua ini diistilahkan dengan penyakit virus kanan. Beberapa diantaranya :
• Wihdatul wujud (menyatunya Tuhan ke dalam diri seorang hamba)
• Syari’at shalat itu untuk orang awam, bagi yang telah mencapai tingkat hakekat tidak perlu menjalani syari’at orang awam
• Al-Qur’an kebenarannya mutlak, shalatlah hanya menurut dalil Al-Qur’an (hanya ruku’ dan sujud, rukun yang lain tidak perlu dijalankan)
• Shalat yang biasa itu rasanya kering, perlu dilakukan dengan gerakan tertentu, tambahan bacaan tertentu sekian kali, waktunya khusus
Virus kanan virulensi-nya (keganasannya) lebih mengerikan. Mengapa … ?
Kalau penyakit virus kiri, pelakunya sebenarnya tahu dan merasa bersalah. Suatu saat mereka akan mendapat hidayah dari Allah SWT, dan mereka akan bertaubat.
Sedangkan “infeksi’ virus kanan menyebabkan pelakunya merasa hebat dan berwibawa. Orang lain yang melihatnya akan silau, kagum dan sebisa mungkin mengikuti jejak orang hebat itu. Bila kepada mereka diberi peringatan, mereka berkata, “Ilmu kalian belum sampai, tingkatan kami sudah tinggi”. Padahal mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Renungkanlah hal ini wahai orang-orang yang ghuluw (berlebihan dalam beragama).
Rasulullah SAW sendiri tetap mengerjakan shalat sampai akhir hayatnya. Beliau tidak pernah meninggalkan ibadah yang mulia ini, menjaga shalat-shalat sunnahnya.
Shalat menjadi perkara penting yang diwariskan ketika beliau dijemput ajalnya.
Beliaulah orang yang paling tahu hakikat hidup, hakikat agama, dan hakikat penyembahan, tetapi beliau menjadi contoh terbaik dalam melaksanakan shalat.
Suatu kali nabi shalat malam begitu panjangnya, berdiri lama sekali hingga bengkak kakinya.
Dalam hadist Bukhari diriwayatkan, Aisyah r.a. istri terkasihnya berkata : “ Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukannya sampai seperti itu, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa engkau … ?”
Rasulullah pun menjawab : “Tidakkah aku termasuk orang-orang yang bersyukur … ?”
Rasulullah pun tetap shalat sebagai bentuk rasa syukurnya menjadi hamba yang maksum (dibebaskan dari dosa-dosa) …
Waallahu A’LAM

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/

Cara Memandang Allah


http://hypnoticianaji.files.wordpress.com/2011/05/allah.jpg?w=601&h=664
Cara memandang Allah dalam diri setiap manusia berbeda-beda, bagi orang yang sakit Allah hadir dalam dirinya sebagai Maha Penyembuh yang akan memberikan kesembuhan bagi dirinya, bagi orang yang Miskin, Allah hadir dalam dirinya sebagai Maha Kaya yang akan memberikan apapun yang akan dimintanya, bagi orang yang sedang kesulitan dan kelemahan, Allah hadir sebagai Maha Besar yang akan mengangkat kesulitan yang besar dalam dirinya, bagi orang yang sedang putus cinta, Allah hadir dalam dirinya sebagai Maha Pengasih dan Penyayang yang akan memberikan kasih sayang kepada dirinya, bagi orang yang sedang berurusan dengan pengadilan, maka Allah hadir sebagai Maha Adil yang akan memberikan keadilan kepadanya. Kehadiran Allah pada diri manusia tergantung bagaimana seorang tersebut memaknainya. Prasangka Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Ketika kita berdo’a kepada Allah maka Allah pun akan mengabulkan apa yang kita minta darinya, terkadang Allah pun memaksa kita untuk selalu berdoa kepadanya dengan cara memberikan manusia ujian hidup kepada kita karena Allah ingin kita selalu dekat dengan diriNya, dan Allah sangat cinta kepada orang yang berdo’a, Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan untuk menggapai seluruh keinginan kita. Ketika kita memohon kekuatan maka Allah memberikan kesulitan agar kita menjadi lebih kuat, kita berdo’a memohon kebijaksanaan maka Allah memberikan masalah kepada kita untuk diselesaikan, ketika kita memohon kekayaan maka Allah memberikan bakat, waktu, kesehatan, dan peluang. Kita memohon keberanian maka Allah memberikan hambatan untuk kita lewati. Jika kita memohon kepada Allah berilah kesabaran dalam menghadapi masalah, maka Allah akan terus menerus memberikan masalah dan semakin lama semakin besar, agar kamu bertambah sabar dalam menghadapi masalah, maka mintalah apa yang kau butuhkan dalam menghadapi masalah tersebut, jika kau kesulitan uang mintalah pada Allah, rizky yang yang lebih untuk mencukupi hidupmu, ketika kau belum mempunyai pasangan, maka mintalah jodohmu kepada Allah, ketika kamu kesulitan dalam menghadapi ujian sekolah, maka mintalah otak yang cerdas agar soal yang sulit bisa kau jawab, jangan kerdilkan dirimu dengan meminta soal yang mudah. Begitu juga dengan ujian hidup lainnya, mintalah pada Allah agar Allah memberikan kemampuan yang kita butuhkan untuk menjawabnya, jangan minta soal yang mudah pada Allah, karena itu merendahkan dirimu di mata Allah, semakin sulit ujian maka semakin tinggi tingkatan ketakwaannya dimata Allah dan Allah akan meninggikanmu di mata makhluk-makhluk Allah.

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/

SABAR DAN SHOLAT..

http://hypnoticianaji.files.wordpress.com/2011/05/sabar.jpg?w=447&h=241                        http://oediku.files.wordpress.com/2010/11/gerakan-shalat.jpg?w=252&h=239
Jadikanlah Shalat dan sabar sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS Al Baqarah:45-46)
Di dalam shalat dan kesabaran ada dua esensi yang penting bagi manusia yaitu merubah pemikiran dan tindakan kita, di dalam shalat terdapat rukun yang harus kita jalani secara urut atau bertahap, tidak boleh melewati atau melongkap rukun yang sudah ada, jika kita melongkapnya atau membuang satu buah rukun maka niscaya shalatnya tidak sah. Maka ketika kita menghadapi sebuah masalah maka kita buat tahapan-tahapan untuk menyelesaikan masalah kita, terkadang kita lupa bahwa kita memiliki Allah yang tidak tidur dan selalu siap menolong hambanya kapan saja hambanya memerlukannya. Di dalam rukun shalat yang pertama adalah niat kepada Allah, begitu juga ketika kita ingin menyelesaikan masalah, maka kita niatkan untuk menyelesaikan masalah kita karena Allah SWT, kita serahkan diri kita pada Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang akan memberikan solusinya kepada kita, maka tahap yang kedua adalah kita membuat rencana secara bertahap hingga sampai pada tujuan kita, rinci apa saja yang akan kita lakukan dan kita butuhkan, catat kemampuan atau modal yang dimiliki oleh diri kita.
Dalam mencapai sebuah tujuan kita membutuhkan kesabaran, yaitu keyakinan kita bahwa Allah akan selalu hadir dalam diri kita untuk membantu ketika kita sedang kesulitan, dan Allah akan merubah kita karena kita sudah siap untuk berubah dan merencanakan perubahan kita dengan detail,  dan lakukan sebuah tindakan diiringi dengan keikhlasan bahwa hasil adalah urusan Allah, dan Allah memberikan yang terbaik bagi hambanya, kemudian lakukan secara urut apa yang harus kita lakukan hingga selesai, lakukan evaluasi setiap langkahnya.

http://hypnoticianaji.wordpress.com/category/agama-islam/

Minggu, 24 Juni 2012

Android (sistem operasi)


 Android robot.svg

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sumber : Android. Sistem Operasi Terbaru.


Sejak pertama kali hadir, Operating System (OS) GALAXY sudah beberapa kali mengalami update. Seperti apa versi awal hingga terakhirnya? Check this out!

Android 1.5 (Cup Cake)
LAUNCH DATE: 30 April 2009
Sistem operasi satu ini mendukung fungsi-fungsi seperti merekam dan playback video saat kita berada di camcorder mode. Selain itu, kita juga bisa langsung meng-upload video ke YouTube dan foto ke Picasa. OS Cup Cake yang berbasis Linux Kernel 2.6.27 ini juga mendukung dengan baik fitur-fitur aplikasi lainnya, termasuk aplikasi Bluetooth A2DP.
Android 1.6 (Donut)
DATE LAUNCHED: 15 September 2009
Penyempurnaan dari Cup Cake hadir lewat Donut. Ini bisa terlihat lewat resolusi WVGA dan interface kamera camcorder yang sudah ter-upgrade, serta terintegrasinya aplikasi gallery. OS Donut yang berbasis Linux Kernel 2.6.29 juga mendukung fitur-fitur lainnya seperti CDMA/EVDO, 802.1x (WiFi), VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine, serta peningkatan kecepatan untuk kamera dan pencarian data.
Android 2.0/2.1 (Eclair)
DATE LAUNCHED: 26 Oktober 2009 (Android 2.0), 3 Desember 2009 (Android 2.1)
Eclair hadir dengan beragam peningkatan, mulai dari tampilan aplikasi browser yang didukung HTML5, Google Maps 3.1.2, Microsoft Exchange, Blutooth 2.1, Live Wallpapers, virtual keyboard serta fitur-fitur kamera (Digital Zoon dan built in flash). Android 2.0 dan Android 2.1 sama-sama berbasis Linux Kernel 2.6.29.
Android 2.2 (Froyo)
DATE LAUNCHED: 20 Mei 2010
Penyempurnaan kembali dilakukan Android lewat OS berbasis Froyo. Berdasarkan uji benchmark, Froyo dapat beroperasi 4 kali lebih cepat dibandingkan pendahulunya, Eclair. Froyo juga memiliki beberapa tambahan fungsi, seperti browser yang terkoneksi dengan Adobe Flash, dan handset yang bisa dijadikan hotspot portable.
Android 2.3 (Gingerbread)
DATE LAUNCHED: 6 Desember 2010
Android 2.3 atau yang dikenal dengan nama Gingerbread muncul dengan berbagai inovasi, mulai dari perbaikan sistem manajemen yang memungkinkan dinonaktifkannya aplikasi-aplikasi yang terlalu lama berjalan di background, hingga manajemen aplikasi yang lebih user friendly, lebih responsive, dan hemat daya. Sistem operasi ini juga mendukung keypad virtual agar lebih cepat dan intuitif. 
 

Kuota CPNS 2012 Bisa Capai 60 Ribu


JAKARTA--Kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk 2012 ini belum dipatok mati pada angka 13.873. Peluang kuota untuk bertambah lagi masih terbuka lebar karena instansi pusat dan daerah masih diberikan kesempatan  memasukkan usulan formasi CPNS 2012 hingga akhir Juni 2012.

Formasi yang diusulkan dibatasi untuk kategori tenaga pendidik, kesehatan, dan mendesak. Bila lewat Juni 2012, usulannya akan dimasukkan untuk kebutuhan 2013.

Perlu diketahui, formasi CPNS untuk tahun ini dialokasikan sebanyak 72 ribu dari honorer, dan sekitar 60 ribu dari pelamar umum.

"Untuk formasi tahun 2012, kami telah menerima usulan formasi dari 85 daerah, tetapi hanya 20 yang telah melengkapi dengan analisa jabatan, analisa beban kerja serta proyeksi kebutuhan pegawai hingga lima tahun ke depan," kata Deputi SDM bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Ramli Naibaho kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Bagi yang tidak melaporkan dengan benar, sesuai dengan kebijakan moratorium, tidak diberi alokasi formasi PNS.

“Bagi yang masih ingin mengajukan formasi, diberikan kesempatan hingga akhir Juni, karena sudah harus masuk dalam pembahasan APBN. Kalau memasukkan sesudah bulan Juni, maka akan masuk dalam prioritas untuk tahun 2013,” tambah Ramli.

Setelah usulan lengkap, terangnya, pemerintah akan menetapkan formasi CPNS. "Hingga saat ini kami belum menetapkan berapa formasinya. Karena data-data yang masuk masih harus dianalisis," ujarnya.

Senada itu Kasubdit Humas dan Protokol Badan Kepegawaian Negara (BKN) Petrus Sujendro mengatakan, untuk saat ini masih dalam tahap pemasukan usulan formasi CPNS dari kategori pelamar umum. Sedangkan honorer K1, kuotanya juga belum ditetapkan karena masih dalam verifikasi validasi tahap kedua.

"Untuk formasi CPNS dari kategori pelamar umum dan honorer K1 belum ditetapkan. Kalau sudah ada pasti BKN diinfokan juga oleh Kemenpan-RB," terangnya.

Kepala Biro Humas BKN Aris Windiyanto malah nampak kaget dengan adanya pemberitaan yang menyebut kuota CPNS 2012 sudah ditetapkan, termasuk kuota untuk sejumlah provinsi dan kabupaten/kota, serta instansi pusat.

"Siapa yang bilang? Wah, belum ada data masuk pada saya," ujar Aris saat dihubungi kemarin.

Sementara itu Sekretaris Menpan-RB Tasdik Kinanto mengatakan, jika formasi CPNS bisa ditetapkan Juli, maka seleksi CPNS reguler sudah bisa dilaksanakan Agustus.

"Kita harapkan Agustus bisa dimulai, tapi itu tergantung kesiapan daerah juga. Kalau tidak siap ya bisa molor. Yang jelas seleksi CPNS untuk pelamar umum akan dilakukan serentak agar satu pelamar tidak bisa melamar di beberapa instansi," pungkasnya.

Sumber : http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=130572