CERPEN 1 Karya Misran Wonogiri
Luapan Kegembiraan yang Membawa Petaka
Ulangan Umum Semester Genap telah Usai. Dan hari penentuan, Tepatnya hari sabtu, pembagian rapot untuk kenaikan kelas dilaksanakan. Sejak pagi aku sudah siap mengantar ibu untuk mengambil rapotku.
Aku sangat pede karna saat ulangan umum, aku merasa dapat menjawab soal-soal dengan benar. Kegembiraanku mencapai puncaknya saat aku melihat hasil belajarku. Di sana tertera rangking satu. Aku Pulang terlebih dahulu meninggalkan ibuku yang masih akan menyelesaikan urusan sekolahku. Aku ingin segera menunjukkan rapotku kepada kakakku dan adikku. Luapan kegembiraanku mengakibatkan kurangnya kewaspadaanku di jalan. Saat menyeberang jalan, dari arah samping melintas sebuah becak yang berisi dagangan dari pasar.. dan braaak.. aku tertabrak dari samping. Karuan saja aku jatuh terpelanting.
"Maaf saya nggak lihat" kata tukang becak basa basi sambil berusaha menolongku.
Huh dasar tukang becak, masa segini cantiknya nggak kelihatan "
Akhirnya aku harus menginap di rumah sakit. Ibuku dengan sabar menungguiku sambil menghiburku, "besok lagi kalau menyeberang yang hati-hati ya, masih untung yang nabrak tukang becak" Lah kalau kendaraan bermotor bagaimana ? " Bisa lebih parah khan ?"
Banyak juga teman-teman yang menjengukku. Si rani, Rita, Vina, dan masih banyak lagi. Tidak ketinggalan si Roni yang dengan khas candanya dia mengatakan "Kamu mau dijadikan mantunya tukang becak kali" Terpaksa dia kucubit.
Ayah sepulang kerja juga datang menjengukku. Beliau membelai sambil memberi nasehat agar aku berhati-hati di jalan saat pulang sekolah. Satu minggu sudah aku menginap di rumah sakit. Barulah aku di izinkan dokter untuk pulang ke rumah. Aku senang sekali sebab se enak enaknya di rumah sakit ya lebih enak di rumah sendiri.
0 comments:
Posting Komentar