Jumat, 28 Maret 2014

CERPEN 2


 KALA CINTA MULAI BERSEMI

Awalnya karena sering ke ruang Tata Usaha (TU), ya bayar SPP, uang praktek, uang bayaran lain-lainnya. Di tambah urusan kelas dan OSIS.
Ya aku sebagai ketua kelas dan sekaligus pengurus OSIS. Dalam pemilihan pengurus OSIS secara langsung kebetulan aku menadapat suara terbanyak, jadilah aku ketua OSIS, praktis aku sering ke ruang TU.
Pegawai bagian TU itu parasnya cantik serta rama, itulah yang membuat aku tertarik padanya.
Apa itu yang namanya cinta monyet, entahlah. Ibu Rita panggilannya. Entah siapa nama panjangnya, aku belum sempat bertanya. Ya usianya kira-kira lima tahun lebih tua dariku. 
Suatu hari pernah tercetus dari lidahku di depan seorang guruku. "Kan ku tunggu jandamu"...
Tiga tahun telah kulalui menimba ilmu dan selembar tanda tamat sudah ku kantongi. Beberapa bulan kemudian terdengar kabar ibu Rita ku telah menikah. Dan sebelum buah hatinya terlahir ke dunia suaminya wafat... Sebagai rasa simpati aku berkunjung ke rumahnya. Sambil membawa buah tangan ala kadarnya. Kebetulan aku telah mulai bekerja dan masa percobaan telah terlewati sehingga aku ditetapkan sebagai karyawan tetap. Aku jadi lebih pede untuk berusaha mendekatinya.
Sambil menyelam minum airlah ...
Sambil menghibur dan juga mencari perhatiannya. Memang banyak yang mencemooh. Masak mencari cewek yang usianya lebih tua. Tapi ibarat ada anjing menggonggong, kafilahpun tetap berlalu. Aku tak perduli kata orang, karena sudah ada yang bersemi di dalam hati ini. Memang tak mudah menaklukan hatinya. Maklumlah belum lama di tinggal suami tercintanya..
Namun aku akan tetap sabar menunggu saat tepat dia mau membuka hatinya. Prinsipku pelan tapi pasti. Aku harus berhasil menaklukannya. Ada pepatah mengatakan "Banyak jalan menuju Roma" Sambil berakhirnya masa Idah aku rutin apel kerumahnya. Lama kelamaan Ibu Ritaku mulai mau membuka hatinya. Kira-kira 6 bulan sepeninggal suaminya, dia mulai memberi balasan perhatian dariku. Aku menyadari memang aku gantengnya sedikit. Kemungkinan besar karena ibu Rita melihat keseriusanku dan ketabahanku.
Aku sering adu argumentasi tentang banyak hal dalam kehidupan..

0 comments:

Posting Komentar